Langsung ke konten utama

Jodoh Tak Kunjung Tiba

Jodoh Tak Kunjung Tiba
Gue Muslimah -  Jodoh Tak Kunjung Tiba

Pertanyaan:

Setiap kali aku menyaksikan sahabatku menikah aku merasa sedih dan merasa bahwa aku akan telat menikah. Karena aku tidak memiliki hubungan dengan siapa pun dan selalu berada di dalam rumah. Maka darimanakah akan datang seseorang yang akan menikahiku jika aku terus berada di dalam rumah, tidak bekerja dan melakukan hal lainnya di luar rumah. Apakah jalan keluar atas permasalahan ini? Dan selalu terbersit dalam pikiranku, “Bahwa harus mengenal dengan baik pribadi seseorang yang akan menikahi kita, untuk itu perlu waktu untuk mengenal kepribadiannya lebih baik agar tidak terjadi masalah nantinya.” Apakah pemahaman semacam ini benar? Atau langsung saja menikah?

Jawaban:

Alhamdulillah

Yang pertama, jika seorang muslim merenungi firman Allah ta’alaa,

“Kamilah yang telah menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat…” (Az-Zukhruf: 32)

Maka seorang mukmin akan mengetahui, bahwa ketika Allah telah membagi kehidupan manusia, ada yang kaya ada yang miskin, ada yang kuat ada yang lemah, ada yang sakit ada yang sehat, ada yang sudah menikah ada yang belum, ada yang telah dikaruniai anak juga yang belum dikarunia anak, dan yang lainnya.

Seorang muslim mengetahui bahwa itu semua adalah ketentuan Allah, bukan wilayah manusia. Sehingga dengan mengetahui hakikat tersebut tenanglah hati seorang hamba, tidak muncul hasad terhadap orang lain yang Allah karuniakan nikmat kepadanya. Ia tidak merasa gundah ataupun sedih jika dirinya belum diberi nikmat sebagaimana nikmat yang diperoleh orang lain. Karena ia tahu, bahwa segalanya adalah keputusan Allah dan berada di bawah kehendak Allah. Apa yang Allah kehendaki akan terjadi sedangkan apa yang tidak Allah kehendaki maka tidak akan terjadi.

Jika seorang muslim sudah mengetahui hakikat tersebut, ia tidak akan merasa takut dengan masa depannya. Ia hanya diminta untuk selalu istiqomah dalam mentaati perintah Allah. Menjalankan kehidupannya hanya untuk mencari ridho Allah. Maka dengannya Allah akan menetapkan rizki baginya sesuai dengan kehendak-Nya. Allah akan menganugrahkan rasa ridho dan rasa berkecukupan dengan apa yang telah Allah berikan.

Rizki manusia telah ditetapkan, dan akan datang kepadanya rizki yang telah Allah tetapkan tersebut, tidak lebih dan tidak kurang. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا الله وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ فَإِنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَوْفِىَ رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ عَنْهَا فَاتَّقُوا الله وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ خُذُوا مَا حَلَّ وَدَعُوا مَا حَرُمَ

“Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Allah dan perbaikilah di dalam mencari (rezeki), karena sesungguhnya setiap yang yang bernyawa tidak akan pernah mati sampai dia menyempurnakan rezekinya, meskipun kadang terlambat datang untuknya, maka bertakwalah kalian kepada Allah dan perbaikilah dalam mencari (rezeki), (yaitu) ambillah apa yang telah dihalalkan tinggalkanlah apa yang telah diharamkan.” (HR. Ibnu Majah).

Maksudnya adalah, rizki seorang hamba pasti datang, dan yang diminta dari seorang manusia adalah untuk selalu bertaqwa kepada Allah, istiqomah terhadap perintah-Nya, dan bagus dalam mencari rizki. Atau tidak mencari rizki, kecuali yang halal.

Adapun dalam masalah anda, jika anda keluar rumah, dan memiliki hubungan dengan seseorang maka itu bukanlah jalan keluar. Tidaklah hal tersebut akan mendatangkan jodoh yang baik bagi anda. “Bertaqwalah kepada Allah dan perbaikilah dalam mencari (rizki).” Jangan menyibukkan diri anda dengan rasa gundah terhadap masa depan anda, yang rasa gundah itu sengaja setan bisikkan dalam hati anda agar menghalangi anda dari jalan Allah. Namun sibukkan diri anda dengan apa yang Allah inginkan dari anda, dan istiqamahlah terhadap perintah Allah. Maka akan datang kepada anda apa yang telah Allah tetapkan bagi anda.

Yang kedua, adapun jika seseorang berbincang-bincang dengan calon pasangannya yang belum mahram dengan maksud untuk lebih mengetahui pribadinya, berdalih untuk saling memahami lebih dalam. Maka realitasnya, hal ini tidaklah mendatangkan manfaat. Dan tidak menjamin keberhasilan dalam pernikahan. Tidak sedikit yang berakhir dengan perceraian.

Karena hal tersebut dibangun atas dasar kepalsuan. Sang laki-laki hanya ingin mendapatkan apa yang dia inginkan yang pada akhirnya merugikan pihak perempuan, karena ia tidak mendapatkan apapun.

Cukuplah jika ingin mengetahui kepribadian calon pasangan, yakni dengan menanyakan perihal agamanya, akhlaknya, dan keluarganya tempat ia dibesarkan. Kemudian jika ada kecocokan maka berlanjut pada masa khitbah yang tidak terlalu lama, kemudian melaksanakan akad.

Ketahuilah bahwa mengenal pribadi pasangan, benar-benar akan terjadi setelah kedua pasangan tinggal dibawah satu atap. Adapun masa sebelum itu (ketika masa khitbah sebelum akad), maka masing-masing pribadi akan menunjukkan sisi baik yang ia miliki, tidak menunjukkan sisi buruknya.

Kemudian setelah tinggal bersama, nampaklah kepribadian masing-masing yang sebenarnya. Jauh dari kepalsuan dan kepura-puraan.

Wallahu a’lam.

Sumber: http://islamqa.info/ar/218146

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seputar Tasyabbuh (Penyerupaan) Terhadap Non Muslim

Seputar Tasyabbuh (Penyerupaan) Terhadap Non Muslim Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiallahu anhuma dia berkata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا “Bukan termasuk golongan kami orang yang menyerupai kaum selain kami.” (HR. At-Tirmizi no. 2695) Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk darinya”. (HR. Abu Daud no. 4031 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah: 1/676) Penjelasan ringkas: Seorang muslim memiliki kepribadian sendiri yang membedakannya dan menjadikannya istimewa dari yang non muslim. Karenanya Allah Ta’ala menghendaki agar dia nampak berbeda dari selainnya dari kalangan kafir dan musyrik, demikian pula Nabi shallallahu alaihi wasallam telah memperingatkan jangan sampai seorang muslim menyerupai o...

ISTIKHORO CINTA

ISTIKHORO CINTA Mengenalmu adalah sebuah anugerah yang teridah. Perkenalan yang sangat indah karena jalan Allah. Dan ketika Allah mengenalkan kita lewat jalan tak terduga.Disinilah aku mengenal akan sosokmu yang indah dihatiku. Disetiap doa dan sujudku, cerminan sifatmu yang bijaksana dan damaikan hati ku Dibalik kerasmu ada sisi kelembutan yang begitu manis, manjamu itu sangatlah aku sukai krna suatu saat kamu akan jauh lebh ku manjakan dan kumuliakan Aku kagum dengan kesederhanaanmu dan kebaikanmu yang tulus juga penyayang bagi ku dan kedua orangtua ku Dirimulah sosok pria idaman penyejuk qalbu ku Darimu ku temukan hidupku. Bagiku kau lah cinta sejati yang hadir karena ridho Illahi. Cinta ini ada karena engkau yaa Allah. Sayang ini ada karena mu yaa Rabb. Ku mohon jaga cinta ku sampai kelak engkau halalkan dia untukku Istikhoro cinta mu Nama yang masih di rahasiakn 

Hadiah Syuga untuk Ayah Bunda

Sebagai seorang anak wajib bagi kita untuk berbuat baik dan berbakti kepada ibu/ bapak kita (orang Tua). Sebagai seorang muslimah banyak pintu surga yang bisa kita utarakan kepada mereka. Tidak perlu menunggu kaya dulu untuk menghajikan mereka, tidak perlu menunggu berada dulu untuk berkorban untuk mereka, namun cukup dengan menjadi wanita shalehah. Banyak keutamaan dari mengurus anak perempuan, dan salah satunya akan menjadi jalan menuju surga bagi orang tuanya. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : مَنْ كَانَ لَهُ ثَلَاثُ بَنَاتٍ أَوْ ثَلَاثُ أَخَوَاتٍ اتَّقَى اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَأَقَامَ عَلَيْهِنَّ كَانَ مَعِي فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا وَأَشَارَ بِأَصَابِعِهِ الْأَرْبَعِ “Barang siapa memiliki tiga anak perempuan  (atau tiga saudara perempuan) dan dia bertakwa kepada Allah ‘azza wajalla, dan ia memberi nafkah dan mendidik mereka, maka dia berada bersamaku di surga seperti ini dan beliau mengisyaratkan dengan...