Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

Hijab Ini Menjagaku

Hijab ini menjagaku.. Hari ini adalah hari dimana aku berangkat ke Ma’had * tempat aku ditugaskan. Ditemani ayah, bunda, surat tugas, bismillah dengan niat yang tulus untuk mengabdikan diri dan berbagi ilmu. Kami berangkat ke Pandai Sikek, Sumatera Barat, menuju ma’had yang menantiku untuk menjadi ustadzah disana. Setelah menempuh perjalanan Riau – Sumbar selama semalam, tibalah kami di kota Bukittinggi, Kota wisata yang indah dan sejuk.Kamipun dijemput mudir Ma’had * di terminal beserta pasa ustadz. Mereka mengambut kami layaknya keluarga. Aku merasa nyaman, walau ditengah perjalanan, ada 2 lelaki asing yang juga dijemput sama sepertiku. “Sepertinya anak ma’had juga, sepertinya seumuran denganku, siapa mereka,??  Ahh.. terserah,, nyapain diurusin.?” Bisiku dalam hati. Ma’had yang berada di kaki gunung singgalang itubegitu sederhana. Semua bangunan terbuat dari papan, kecuali mushala dan kantor. Kelas papan, asrama papan dan perumahan staf pengajarpun papan. Semuanya s

KehormatankuTelah Hilang

Seorang pemuda yang komitmen beragama maju untuk menikah. Dia mulai mencari calon pasangan perempuan. Syarat satu-satunya adalah agar dia seorang wanita yang komitmen, berakhlak, dan kuat agama. Dan setelah melalui pencarian, kini dia telah menemukan gadis tersebut, sebagaimana ciri-ciri yang diinginkan. Setelah melamar, dan ketika ia telah bersiap-siap untuk menikah, tiba-tiba calon mempelai perempuan menolak dan mengatakan bahwa dia tidak ingin menikah. Keluarganya terheran melihat keputusannya yang mengagetkan, setelah sebelumnya memberikan kesanggupan. Pemuda itu meminta sang gadis untuk menjelaskan penolakannya, namun justru ia membawakan alasan-alasan yang lemah. Setelah itu, perkaranya ditangani oleh ibunya yang merasa sangat sedih dengan keputusan ini. Terlebih, pemuda itu terkenal dengan bagus akhlak dan budi pekertinya. Setelah sang ibu mendesaknya, dia (calon mempelai perempuan tersebut) berkata kepada ibunya, “Sesungguhnya Allah Maha menutupi (dosa hamba-hamba-

Perjalanan Rumah Tangga Atikah binti Zaid, Istri Para Syuhada’

Kali ini, kita akan mengupas profil shahabiyah yang memiliki kepribadian yang sangat agung. Beliau adalah Atikah binti Zaid yang sangat terkenal dengan kecantikan, kepandaian, tawadhu’, serta ketaatannya  kepada Allah. Atikah merupakan seorang wanita yang sangat cantik rupawan, seorang gadis yang berasal dari keluarga yang kaya raya. Atikah merupakan putri dari Zaid bin Amr, salah seorang yang menghina berhala-berhala kaum Quraisy pada zaman jahiliyah. Zaid tidak sempat bertemu dengan Rasulullah, tetapi hatinya telah menanti dan mencintai Rasul, hingga Rasulpun melihatnya di syurga. Saudara Atikah juga merupakan ahli syurga ia adalah Said bin Zaid, suami dari fathimah binti Khattab. Atikah telah mewarisi kefasihan, kemampuan bersyair, kelembutan perasaan, ketajaman hati, kesucian jiwa untuk beriman dari ayahnya. Maka tatkala Rasul menyuruh kepada Islam dia langsung menyambut seruan tersebut dan berbaiat kepada Rasul, serta beliau juga ikut serta dalam hijrah. Atikah menikah d

TERNYATA, Wanitalah Penghuni Neraka Paling Banyak

Wanita Paling Banyak Di Neraka. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ قَالَ يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ وَأَكْثِرْنَ الاِسْتِغْفَارَ فَإِنِّى رَأَيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ فَقَالَتِ امْرَأَةٌ مِنْهُنَّ جَزْلَةٌ وَمَا لَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ.قَالَ تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ وَمَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَغْلَبَ لِذِى لُبٍّ مِنْكُنَّ قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا نُقْصَانُ الْعَقْلِ وَالدِّينِ قَالَ أَمَّا نُقْصَانُ الْعَقْلِ فَشَهَادَةُ امْرَأَتَيْنِ تَعْدِلُ شَهَادَةَ رَجُلٍ فَهَذَا نُقْصَانُ الْعَقْلِ وَتَمْكُثُ اللَّيَالِىَ مَا تُصَلِّى وَتُفْطِرُ فِى رَمَضَانَ فَهَذَا نُقْصَانُ الدِّينِ Dari Abdulloh bin Umar rodliyallohu anhu dari rosululloh shollallohu alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda : Wahai sekalian kaum wanita, bersedekahlah dan perbanyaklah istighfar karena aku melihat kalian adalah penghuni n

Anda Bukan Ummu Sulaim Pemilik Mahar Mulia yang Dijamin Masuk Syurga

Sebagian kita pasti sudah mengenal ummu sulaim sang pemilik mahar termulia. Dia adalah adalah Rumaisha’ Ummu Sulaim binti Malhan bin Khalid bin Zaid bin Haram bin Jundub bin Amir bin Ghanam bin Adi bin Najar Al-Anshariyah Al-Khazrajiyah. Beliau dikenal dengan nama Ummu Sulaim. Ummu Sulaim adalah ibunda Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang terkenal keilmuannya dalam masalah agama. Selain itu, Ummu Sulaim adalah salah seorang wanita muslimah yang dikabarkan masuk surga oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau termasuk golongan pertama yang masuk Islam dari kalangan Anshar yang telah teruji keimanannya dan konsistensinya di dalam Islam. Kesabaran dan ketabahan Ummu Sulaim telah menyemikan perasaan cinta di hati Abu Thalhah yang saat itu masih kafir. Abu Thalhah memberanikan diri untuk melamar beliau dengan tawaran mahar yang tinggi. Namun, Ummu Sulaim menyatakan ketidaktertarikannya terhadap gemerlapny

Hadiah Syuga untuk Ayah Bunda

Sebagai seorang anak wajib bagi kita untuk berbuat baik dan berbakti kepada ibu/ bapak kita (orang Tua). Sebagai seorang muslimah banyak pintu surga yang bisa kita utarakan kepada mereka. Tidak perlu menunggu kaya dulu untuk menghajikan mereka, tidak perlu menunggu berada dulu untuk berkorban untuk mereka, namun cukup dengan menjadi wanita shalehah. Banyak keutamaan dari mengurus anak perempuan, dan salah satunya akan menjadi jalan menuju surga bagi orang tuanya. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : مَنْ كَانَ لَهُ ثَلَاثُ بَنَاتٍ أَوْ ثَلَاثُ أَخَوَاتٍ اتَّقَى اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَأَقَامَ عَلَيْهِنَّ كَانَ مَعِي فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا وَأَشَارَ بِأَصَابِعِهِ الْأَرْبَعِ “Barang siapa memiliki tiga anak perempuan  (atau tiga saudara perempuan) dan dia bertakwa kepada Allah ‘azza wajalla, dan ia memberi nafkah dan mendidik mereka, maka dia berada bersamaku di surga seperti ini dan beliau mengisyaratkan dengan jar

Biarlah tak Romantis Asalkan Setia

Terkadang apa yang kita impikan tidaklah selalu jadi kenyataan. Setiap kita pasti akan mengimpikan kehidupan yang Romantis tapi setia dan Harmoni, bukan  tak Romantis namun Setia , apalagi tak Romantis dan tak Setia. Namun pada kenyataannya memang banyak kita jumpai pasangan suami istri yang setia tapi jauh dari romantis. Entah karena orangnya yang pendiam, pemalu atau karena kesibukan yang membuat badan capek; sehingga males untuk beromantis-romantisan. Inilah ungkapan hati seorang istri yang setia kepada suaminya. Wajahmu memang tak setampan artis sinetron, tapi kamu memiliki senyum yang tulus dan mata yang selalu memandang penuh cinta kepadaku membuatku semakin mencintaimu Tubuhmu memang tak berotot dan sekekar seperti idealnya pria. Tapi kamu memiliki tangan yang kuat untuk berdoa menengadah kepada Rabb pencipta yang membuatku terasa nyaman. Kamu memang tak seromantis artis sinetron cinta, yang bisa membuat rayuan – rayuan gombal. Tapi segala tingkahmu meyakinkan hatiku

Seorang Ibu Rumah Tangga Juga Bisa Menjadi Penghafal Al Quran

Ummu Zaid, seorang ibu rumah tangga ketika menceritakan pengalamannya dalam menghafal Al Quran, beliau menutup cerita dengan kata-kata yang bisa menjadi nasihat untuk kita semua, terutama untuk ibu rumah tangga. Belum pupus harapan bagi kalian untuk menjadi penghafal kitabullah. Berikut nasihat beliau yang saya kutip dari buku Hafal Al Quran Dalam Sebulan Untuk menutup halaman-halaman yang indah ini, aku sampaikan pada kalian bahwa aku adalah wanita , sebagaimana wanita lainnya. Aku memiliki suami dan anak-anak. Anak-anakku belajar di sekolah khusus dengan kurikulum pelajaran yang sangat sulit. Aku hafal Al Quran, tapi aku tidak melalaikan tanggung jawabku sebagai seorang ibu. Aku didik anak-anakku dan berusaha mengajari mereka segala sesuatu. Bahkan tanggung jawabku yang paling utama adalah sebagai seorang istri yang berusaha untuk mendapatkan keridhaan suami, tanpa mengurangi haknya dan dengan menunaikan kewajiban-kewajibanku secara sempurna. Alhamdulillah, Allah tidak menjad

Ummu Shalih (82 tahun) Penghafal Al-Qur’an, Kita Pasti Bisa "Insya Allah"

Ummu Shalih. 82 tahun, mulai menghafal Al-Qur’an pada usianya yang ke-70. Tamasyanya ke taman hafalan Al-Qur’an, sungguh sangat menginspirasi. Cita-citanya yang tinggi, kesabaran, dan juga pengorbanannya patut kita teladani. Inilah hasil wawancara dengan Ummu Shalih.Motivasi apa yang mendorong Anda untuk menghafalkan Al-Qur’an pada umur yang setua ini? Sebenarnya, cita-cita saya untuk menghafal Al-Qur’an sudah tumbuh sejak kecil. Kala itu ayah selalu mendoakanku agar menjadj hafizhah Al-Qur’an seperti beliau dan juga seperti kakak laki-lakiku. Dari hal itulah, aku mampu menghafal beberapa surat —kira-kira 3 juz. Ketika usiaku menginjak 13 tahun, aku menikah. Tentu setelah itu aku tersibukkan dengan urusan rumah dan anak-anakku. Ketika aku dikaruniai 7 (tujuh) orang anak, suamiku wafat.   Karena ketujuh buah hatiku masih kecil-kecil, maka seluruh waktuku tersita untuk mengurusi dan mendidik mereka. Nah, ketika mereka sudah dewasa dan berkeluarga, maka waktu ku pun kembali lua

Wasiat Orang Tua Kepada Anak Perempuannya Sebelum Menikah

Pesan Bapak Kepada Anak Perempuannya Saat Pernikahan Abdullah bin Ja’far bin Abu Thalib mewasiatkan anak perempuannya, seraya berkata, “Jauhilah olehmu perasaan cemburu, karena rasa cemburu adalah kunci jatuhnya thalak. Juga jauhilah olehmu banyak mengeluh, karena keluh kesah menimbulkan kemarahan, dan hendaklah kamu memakai celak mata karena itu adalah perhiasan yang paling indah dan wewangian yang paling harum”. Pesan Ibu Kepada Anak Perempuannya Diriwayatkan bahwa Asma binti Kharijah Al-Farzari berpesan kepada anak perempuannya disaat pernikahannya, “Sesungguhnya engkau telah keluar dari sarang yang engkau tempati menuju hamparan yang tidak engkau ketahui, juga menuju teman yang engkau belum merasa rukun dengannya. Oleh karena itu jadilah engkau sebagai bumi baginya, maka dia akan menjadi langit untukmu. Jadilah engkau hamparan baginya, niscaya ia akan menjadi tiang untukmu. Jadilah engkau hamba sahaya baginya, maka niscaya ia akan menjadi hamba untukmu. Janganlah engkau mer

Lirik Nasyid Zawjati Ahmed Bukhatir

 Lirik Nasyid Zawjati (Bahasa Arab, Inggris dan Indonesia)  Ahmed Bukhatir أُحِبُّـكِ مثلما أنـتِ أُحِبـُّكِ كيـفما كُنــْتِ ومهما كانَ مهمــــا صارَ أنتِ حبــــــــيـبتي أنتِ حَلالـــــــــي أَنتِ لا أَخْشى عَذولاً هَمّـُــــــــــــــــــه مَقْتِي لقدْ أَذِنَ الزمــــــــــــــــــــــانُ لنا بِوَصْلٍ غَــــــــــــــــــيْرِ منْبَتِّ سَقَيْـــتِ الحُــــــــــــــــــبَّ في قلبـي بِحُســـــــــــــــــْن الفعلِ والسَّمْتِ يغيبُ السَّعـــــــــــــــــــْدُ إن غِبْتِ ويَصْـــــــــــــــــــــــــفو العَيْشُ إِنْ جِئْتِ نهاري كــــــــــــــــــــــــادِحٌ حتى إذا ما عُـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــدْتُ للبـيتِ لَقِيتُكِ فانْجَـــــــــــــــــــــــــــــلى عني ضَــــــــــــــــــــــــــــــــــنايَ إذا تَبَسَّمـْتِ تَضيقُ بيَ الحيـــــــــــــــــــــــــــاةُ إذا بها يومــــــــــــــــــــــــــــــــــاً تَبَــرَّمتِ فأَســــــــــــــــــــــــــــــعى جاهـداً حتى أُحَقِّقَ مــــــــــــــــــــــــــا تَمَنَّيـــْتِ هَنــــــــــــــ

Wanita Yang Do’anya Menembus Langit Ke-7

Kisah orang-orang terdahulu memang selalu memberikan pelajaran dan hikmah untuk kita yang hidup di masa sekarang. Dan kali ini sebuah kisah datang dari seorang wanita dengan tingkat keimanan yang tinggi pada masa kehidupan Nabi Muhammad SAW. Ketika itu ia datang menemui Nabi untuk mendapat pencerahan atas satu kondisi yang ia hadapi. Namun ternyata, kala itu Nabi belum bisa menjawab karena Nabi belum mendapat wahyu  terkait hal tersebut. Namun, ini tak lantas membuat si wanita menyerah, Ia berdoa dan memohon kepada Allah agar diberi jalan keluar atas permasalahan hidupnya. Ternyata doa yang ia panjatkan langsung diijabah oleh Allah SWT. Seketika Nabi menerima Surat Al-Mujadalah sehingga bisa menjawab permasalahan wanita tersebut. Siapa dia sebenarnya? Mengapa doanya dapat menembus langit ke tujuh dengan demikian cepat? Nama lengkap wanita ini adalah Khaulah binti Tsa’labah bin Ashram bin Farah bin Tsa’labah Ghanam bin ‘Auf. Ia merupakan istri dari Aus bin Shamit bin Qais dan

Cinta yang Tertunda

Tak terasa hari demi hari telah kulalui, dan tak terasa pula umurku sudah mendekati senja,  Namun di umurku yang sudah mendekati senja ini, aku belum juga mempunyai pasangan hidup lantaran beberapa faktor yang membuatku selalu untuk menundanya, bukan karena faktor tidak ada perempuan yang tidak mau denganku, namun faktor keluarga yang membuatku untuk terus bertahan dalam kesendirian, tuntutan untuk sukses dulu sebelum menikah itulah patokan keluarga, karena ini juga menurut mereka sudah menjadi adat mereka sejak dulu, mapan sebelum pernikahan itu menjadi pokok utama dalam adat keluarga, karena menurut mereka AIB.. apabila ada saudara mereka yang itu termasuk dari sukunya menikah dalam keadaan miskin, itulah adat terkadang membunuh objeknya secara perlahan-lahan, hanya islam lah yang mampu mensterilaknnya dan  aku pun tahu korelasi ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan keadaanku ini,  Allah subhanahu wata'ala berfirman: وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِ

Pakaian yang dimurkai Bagi Wanita

Pakaian yang dimurkai Bagi wanita - Memakai pakaian yang memperlihatkan lekuk tubuh.Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Ada dua golongan penduduk neraka yang keduanya belum pernah aku lihat. (1) Kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, yang dipergunakannya untuk memukul orang. (2) Wanita-wanita berpakaian, tetapi sama juga dengan bertelanjang (karena pakaiannya terlalu minim, terlalu tipis atau tembus pandang, terlalu ketat, atau pakaian yang merangsang pria karena sebagian aura

KORBAN KETAMPANAN

Dinarasikan Abu Hurairah, Nabi Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika mencinta seorang hamba, Allah menyeru kepada Jibril, “Sesungguhnya Allah mencinta fulan, maka cintailah ia.” Jibril pun mencintanya, lalu dia menyeru penghuni langit, “Sesungguhnya Allah mencinta si fulan, maka cintailah ia” mereka pun mencintanya, kemudian ia pun diterima di bumi.” [HR. al Bukhari, bab Dzikrul Malâikah, nomor 3037] Dalam buku Shaidul Khâthir, diary yang berisi catatan-catatan renungannya, Ibnul Jauzi mengingatkan, “Amalan di tempat sepi memiliki banyak pengaruh di tempat ramai. Tak sedikit orang yang beriman kepada Allah Azza wa Jalla memuliakan-Nya di tempat-tempat yang sepi dan meninggalkan sesuatu yang disenanginya karena takut pada siksa-Nya, berharap pahala-Nya atau segan terhadap-Nya.” Orang yang melakukan amalan di tempat sepi dan ketika menyendiri, lanjut Ibnul Jauzi, ibarat orang yang memasukkan kayu gaharu ke dalam perapian, lalu ia menyebarkan aroma wangi nan mengharumkan, y