Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Karena Hijrah pakaian saja tidak cukup ukhtifillah

🌸 "Karena Hijrah pakaian saja tidak cukup ukhtifillah." 🌸 . Benar, pakaian yang mulia untuk muslimah adalah jilbab yang menutupi seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Alhamdulillah.... Di zaman sekarang, sudah banyak sekali yang menggunakan hijab syar'i didalam keseharian. MasyaAllah.. . Namun perlu kita pelajari bersama sahabat, hijrah pakaian saja tidak cukup, kita harus berusaha untuk menyesuaikan antara dua hal yang berbeda, "pakaian dan akhlaq". . Satu kunci saja, yaitu Niatkan krna-Nya, jangan sampai kita salah tujuan, jangan sampai kita berpakaian agar dipuji manusia. Karena.. Segala sesuatu adalah kehendak Allah, bersungguh2 karena-Nya, akan Allah bantu pula, bila tidak, mudah saja bagi-Nya untuk menarik kembali hidayah. . Benar, antara akhlaq dan kewajiban memang sangat berbeda, namun apakah kita hanya jalan ditempat saja ukhtifillah ? Sedangkan jalan di depan masih sangat luas untuk dipijak. Maka, mulailah berjalan membentuk akhlaq ya

Seputar Tasyabbuh (Penyerupaan) Terhadap Non Muslim

Seputar Tasyabbuh (Penyerupaan) Terhadap Non Muslim Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiallahu anhuma dia berkata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا “Bukan termasuk golongan kami orang yang menyerupai kaum selain kami.” (HR. At-Tirmizi no. 2695) Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk darinya”. (HR. Abu Daud no. 4031 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah: 1/676) Penjelasan ringkas: Seorang muslim memiliki kepribadian sendiri yang membedakannya dan menjadikannya istimewa dari yang non muslim. Karenanya Allah Ta’ala menghendaki agar dia nampak berbeda dari selainnya dari kalangan kafir dan musyrik, demikian pula Nabi shallallahu alaihi wasallam telah memperingatkan jangan sampai seorang muslim menyerupai o

Mulia Dengan Menjadi Muslimah Yang Taat Kepada Allah

Mulia Dengan Menjadi Muslimah Yang Taat Kepada Allah Sesungguhnya nikmat Allah kepada kaum perempuan sangatlah besar. Allah menjadikan Islam sebagai sebab kebahagian, penjagaan, keutamaan, dan kehormatan seorang wanita. Islam juga melindungi wanita dari kerusakan dan kejelekan. Semua itu bertujuan agar jiwa dan raga wanita terjaga dari hal-hal yang membinasakan dan merendahkannya. Sungguh Islam telah memuliakan wanita muslimah dengan semulia-mulianya penghormatan. Menjaga mereka dengan sebaik-baik penjagaan. Yang demikian agar wanita muslimah tetap dalam kehormatannya, terjaga dalam akhlak yang mulia, dan istiqomah dalam menjaga perintah Allah dan Rasul-Nya. Allah Ta’ala berfirman, وَاللَّهُ يُرِيدُ أَنْ يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَنْ تَمِيلُوا مَيْلًا عَظِيمًا “Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).” (QS. An-Nisa: 27).

Saatnya Wanita Tinggal di Rumah

Saatnya Wanita Tinggal di Rumah Ketika kami dalam sebuah perjalanan, mata kami tertuju pada sebuah baliho yang besar dengan sebuah pesan yang aneh. Di baliho tersebut terpampang gambar seorang wanita yang tersenyum manis berslogan “saatnya wanita memimpin!!”. Hal ini membuat hati kami  merasa aneh dan khawatir. Sebab slogan ini mendorong para wanita untuk keluar dari rumahnya dan berikut bekerja, bahkan menjadi pemimpin!!! Ini akan mengantarkan kita kepada suatu kerugian dan menghilangkan keberuntungan dunia-akhirat!!!! Nabi -Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam- bersabda saat mendengar berita bahwa bangsa Persia mengangkat pemimpin dari kalangan wanita, لَنْ يُفْلِحَ قَوْمٌ وَلَّوْا أَمْرَهُمْ امْرَأَةً “Tidak beruntung suatu kaum (bangsa) manakala menyerahkan urusan (kepemimpinan)nya kepada seorang wanita” [HR. Al-Bukhari dalam Shohih-nya (4425)] Pembaca yang budiman, jika membaca hadits di atas, maka seolah-olah Islam  mengungkung hak wanita sebagaimana yang sering diteriakkan

Saudariku muslimah, tahukah kamu siapa suamimu di surga kelak?

Saudariku muslimah, tahukah kamu siapa suamimu di surga kelak? Artikel di bawah ini akan menjawab pertanyaan anti. Ini bukan ramalan dan bukan pula tebakan, tapi kepastian (atau minimal suatu prediksi yang insya Allah sangat akurat), yang bersumber dari wahyu dan komentar para ulama terhadapnya. Berikut uraiannya: Perlu diketahui bahwa keadaan wanita di dunia, tidak lepas dari enam keadaan: 1. Dia meninggal sebelum menikah. 2. Dia meninggal setelah ditalak suaminya dan dia belum sempat menikah lagi sampai meninggal. 3. Dia sudah menikah, hanya saja suaminya tidak masuk bersamanya ke dalam surga, wal’iyadzu billah. 4. Dia meninggal setelah menikah baik suaminya menikah lagi sepeninggalnya maupun tidak (yakni jika dia meninggal terlebih dahulu sebelum suaminya). 5. Suaminya meninggal terlebih dahulu, kemudian dia tidak menikah lagi sampai meninggal. 6. Suaminya meninggal terlebih dahulu, lalu dia menikah lagi setelahnya. Berikut penjelasan keadaan mereka masing

Muslimah Yang Cerdas

Muslimah Yang Cerdas adalah... Muslimah lebih mengutamakan taat kepada Allah Ta'ala dan RasulNya dari pada celaan manusia.. Muslimah yang sabar dalam berjuang mengalahkan hawa nafsu dan syahwat dunia Muslimah yang lebih memilih mode pakaian tuntunan syariat dari pada mode tren pakaian barat Muslimah yang menjalankan adab dan perilaku tuntunan Agama Islam dari pada mengikuti perilaku barat yang bebas Muslimah yang sabar merasakan gerah dan panasnya memakai jilbab besar dari pada panasnya siksa api Neraka Muslimah yang sabar dengan aturan menutup aurat; berjilbab besar dan berkaus kaki, karena meyakini nanti akan ada hari hisab (perhitungan amal) Itulah muslimah yang cerdas Saatnya hijrah... Jilbabmu adalah kehormatanmu.. ayo ukhti hijrah.. semoga yang sudah hijrah tetap di istiqomahkan.. Aamiin.. Wallahu a'lam. 🖊by: Dewi astuti

Nafas, Diantara Tegukan Air Saat Minum

Gue Muslimah - Nafas, Diantara Tegukan Air Saat Minum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah suri teladan terbaik bagi umat Islam. Beliau mengajarkan dan mencontohkan secara langsung adab-adab islami dalam aktifitas sehari-hari beliau. Aktifitas rutin minum tidak terlepas dari tuntunan beliau. Di antara adab minum adalah menghabiskan minuman dalam gelas dengan beberapa kali tegukan, diselingi oleh jeda untuk bernafas di luar gelas. Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwasanya Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bernafas sebanyak tiga kali di luar wadah air minumnya, saat beliau minum. Dengan sanad yang lemah, Tirmidzi meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian minum sekali tegukan sampai air habis, seperti cara minum seekor unta. Namun minumlah dua tegukan atau tiga tegukan.” Di antara adab lainnya adalah tidak bernafas dan tidak meniup di dalam gelas. Al-Bukhari dan Muslim juga meriwayatkan

Sehat Dengan Tidak Makan dan Minum Sambil Berdiri.

Anakpondok.com - Sehat Dengan Tidak Makan dan Minum Sambil Berdiri. Dalam Islam, makan dan minum bukanlah kebiasaan belaka. Keduanya bisa bernilai ibadah, ketika dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat dengan niat memperkuat badan untuk beribadah kepada Allah SWT. Salah satu adab yang sangat dianjurkan ketika seorang muslim makan atau minum adalah duduk. Dari Anas bin Malik bahwasanya Nabi SAW melarang seseorang minum dalam keadaan berdiri. Perawi Qatadah berkata, “Kami lalu menanyakan kepada Anas bin Malik tentang makan sambil berdiri. Maka ia menjawab bahwa hal itu lebih buruk lagi.” (HR. Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad) Para ulama menyatakan bahwa larangan dalam hadits tersebut tidak berarti pengharaman. Maksudnya, lebih utama apabila makan dan minum dilakukan sambil duduk. Hal itu berdasar hadits-hadits shahih lainnya. Di antaranya hadits dari Ibnu Abbas, ia berkata, “ Saya memberi minum Rasulullah dari air Zamzam. Maka beliau meminumnya sambil berdiri. ”

Kedudukan Wanita Di Dalam Islam

Gue Muslimah - Kedudukan Wanita Di Dalam Islam Sesungguhnya wanita muslimah mempunyai kedudukan yang sangat tinggi di dalam Islam dan pengaruh yang begitu besar di dalam kehidupan setiap Muslim. Dialah sekolah pertama di dalam membangun masyarakat yang shalih jika ia berjalan sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena berpegang teguh kepada kedua sumber itu dapat menjauhkan setiap Muslim laki-laki dan wanita dari kesesatan di dalam segala sesuatu. Kesesatan bangsa-bangsa dan penyimpangannya tidak akan terjadi kecuali karena mereka menjauh dari ajaran Allah Subhanahu wa Ta’ala dan ajaran yang diajarkan oleh para nabi dan rasulNya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Artinya : Aku tinggalkan pada kamu dua perkara, kamu tidak akan tersesat selagi kamu berpegang teguh kepadanya, yaitu Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnah NabiNya. ” (Diriwayatkan Imam Malik didalam Kitab Al-Muwaththa’) Didalam Al-Qur’an terdap

Jodoh Tak Kunjung Tiba

Gue Muslimah -  Jodoh Tak Kunjung Tiba Pertanyaan: Setiap kali aku menyaksikan sahabatku menikah aku merasa sedih dan merasa bahwa aku akan telat menikah. Karena aku tidak memiliki hubungan dengan siapa pun dan selalu berada di dalam rumah. Maka darimanakah akan datang seseorang yang akan menikahiku jika aku terus berada di dalam rumah, tidak bekerja dan melakukan hal lainnya di luar rumah. Apakah jalan keluar atas permasalahan ini? Dan selalu terbersit dalam pikiranku, “Bahwa harus mengenal dengan baik pribadi seseorang yang akan menikahi kita, untuk itu perlu waktu untuk mengenal kepribadiannya lebih baik agar tidak terjadi masalah nantinya.” Apakah pemahaman semacam ini benar? Atau langsung saja menikah? Jawaban: Alhamdulillah Yang pertama,  jika seorang muslim merenungi firman Allah ta’alaa, “Kamilah yang telah menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat…”  (Az-Zu