Langsung ke konten utama

NASEHAT BUAT ANAK

NASEHAT BUAT ANAK
NASEHAT BUAT ANAK
(oase Iman Buya Yahya)
Seringkali Rasulullah SAW mengingatkan agar kita berbakti kepada orang tua kita. Memulyakan dan mengabdi kepada mereka. Sehingga jika ada anak yang durhaka kepada orang tuanya maka ia adalah orang yang bakal sengsara didunia dan di akhirat. Dan termasuk dosa yang akan didahulukan hukumannya di dunia sebelum di akhirat adalah dosa durhaka kepada orang tua.
Untuk memupuk benih bakti seorang anak kepada orang tuanya adalah dengan sering-sering kita menghadirkan besarnya makna perjuangan orang tua terhadap anak-anaknya di saat sang anak masih kecil.
Sungguh suatu pengabdian yang tiada tandingnya. Orang tua rela sakit demi anak, tidak nyenyak tidur demi anak dan begitu seterusnya. Perjuangan demi perjuangan beliau jalani, pengabdian demi pengabdian beliau lalui semuanya adalah demi anak.
Akan tetapi kadang seorang anak terbawa dalam kelalaian akan semua yang telah diperjuangkan oleh orang tua. Sehingga ada seorang anak membentak orang tuanya atau bahkan dengan mudah memukul orang tuanya atau menyakiti hati orang tuanya dengan lidah dan tingkah lakunya. Yang ingin melihat manusia celaka di dunia dan di akhirat cukuplah melihat seorang anak yang durhaka kepada orang tuanya.
Durhaka kepada orang tua kadang teramat halus sehingga tidak dirasakan oleh seorang anak akan tetapi ternyata seorang anak sudah berada pada hakekat kedurhakaan.
Seorang anak yang menghindar dari beban biaya rumah sakit untuk orang tuanya yang di tanggung oleh saudara-saudaranya. Disaat pembayaran biaya rumah sakit pura-pura tidak tahu atau menjauh untuk sementara dari keluarganya dengan berbagai alasan. Namun sebenarnya hanya ingin menghindar dari beban biaya pengobatan orang tuanya. Sungguh Allah Maha Tahu apa yang ada di hati sang anak durhaka ini. Sadarilah bahwa jika kita sakit seorang tua akan mengorbankan semua yang dimilikinya demi kesehatan kita.
Adalagi seorang yang durhaka dengan memanfaatkan kebaikan orang tua. Orang tuanya memang mencintainya dan berjuang untuknya. Menyekolahkannya hingga sang anak bisa berhasil dan mendapatkan pekerjaan yang nyaman, bersih dengan gaji tinggi. Sementara orang tuanya tetap tidak berubah sebagai seorang petani yang kulitnya disamping semakin hitam terbakar matahari juga semakin berkeriput dimakan usia. Akan tetapi keberhasilan sang anak tidak merubah keadaan orang tuanya. Bahkan mungkin seorang anak dengan tanpa hati nurani telah menjadikan sang ibu babu di rumahnya yang mencuci bajunya dan menyiapkan makan sang anak. Sungguh ini adalah anak durhaka yang susah bertaubat sebab ia tidak sadar jika yang demikian itu adalah durhaka.
Adalagi durhaka yang tidak dirasakan oleh seorang anak. Yaitu dikala orang tua yang sudah keriput itu tidak lagi dianggap nyaman keberadaannya di meja makan bersama. Maka seorang tua pun dibuatkan meja kecil di ruang yang agak terpisah agar tidak menggangu. Dan hanya orang durhaka-lah yang menganggap orang tuanya mengganggu.
Cukuplah orang tua kita capek di saat kita masih kecil giliran kita sudah dewasa dan orang tua kita semakin lemah mari kita mulyakan dan kita layani orang tua kita. Mengabdi berangkat dari hati yang tulus karena Allah SWT bukan hanya takut dihujat oleh masyarakatnya. Sebab ada orang mengabdi dan berlemah lembut kepada orang tuanya di depan teman dan tetangganya akan tetapi di saat tidak ada yang melihatnya maka pengabdian dan lemah lembut itupun hilang.
Wallahu a'lam bishshowab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seputar Tasyabbuh (Penyerupaan) Terhadap Non Muslim

Seputar Tasyabbuh (Penyerupaan) Terhadap Non Muslim Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiallahu anhuma dia berkata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا “Bukan termasuk golongan kami orang yang menyerupai kaum selain kami.” (HR. At-Tirmizi no. 2695) Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk darinya”. (HR. Abu Daud no. 4031 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah: 1/676) Penjelasan ringkas: Seorang muslim memiliki kepribadian sendiri yang membedakannya dan menjadikannya istimewa dari yang non muslim. Karenanya Allah Ta’ala menghendaki agar dia nampak berbeda dari selainnya dari kalangan kafir dan musyrik, demikian pula Nabi shallallahu alaihi wasallam telah memperingatkan jangan sampai seorang muslim menyerupai o...

ISTIKHORO CINTA

ISTIKHORO CINTA Mengenalmu adalah sebuah anugerah yang teridah. Perkenalan yang sangat indah karena jalan Allah. Dan ketika Allah mengenalkan kita lewat jalan tak terduga.Disinilah aku mengenal akan sosokmu yang indah dihatiku. Disetiap doa dan sujudku, cerminan sifatmu yang bijaksana dan damaikan hati ku Dibalik kerasmu ada sisi kelembutan yang begitu manis, manjamu itu sangatlah aku sukai krna suatu saat kamu akan jauh lebh ku manjakan dan kumuliakan Aku kagum dengan kesederhanaanmu dan kebaikanmu yang tulus juga penyayang bagi ku dan kedua orangtua ku Dirimulah sosok pria idaman penyejuk qalbu ku Darimu ku temukan hidupku. Bagiku kau lah cinta sejati yang hadir karena ridho Illahi. Cinta ini ada karena engkau yaa Allah. Sayang ini ada karena mu yaa Rabb. Ku mohon jaga cinta ku sampai kelak engkau halalkan dia untukku Istikhoro cinta mu Nama yang masih di rahasiakn 

Hadiah Syuga untuk Ayah Bunda

Sebagai seorang anak wajib bagi kita untuk berbuat baik dan berbakti kepada ibu/ bapak kita (orang Tua). Sebagai seorang muslimah banyak pintu surga yang bisa kita utarakan kepada mereka. Tidak perlu menunggu kaya dulu untuk menghajikan mereka, tidak perlu menunggu berada dulu untuk berkorban untuk mereka, namun cukup dengan menjadi wanita shalehah. Banyak keutamaan dari mengurus anak perempuan, dan salah satunya akan menjadi jalan menuju surga bagi orang tuanya. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : مَنْ كَانَ لَهُ ثَلَاثُ بَنَاتٍ أَوْ ثَلَاثُ أَخَوَاتٍ اتَّقَى اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَأَقَامَ عَلَيْهِنَّ كَانَ مَعِي فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا وَأَشَارَ بِأَصَابِعِهِ الْأَرْبَعِ “Barang siapa memiliki tiga anak perempuan  (atau tiga saudara perempuan) dan dia bertakwa kepada Allah ‘azza wajalla, dan ia memberi nafkah dan mendidik mereka, maka dia berada bersamaku di surga seperti ini dan beliau mengisyaratkan dengan...