Tak terasa hari demi hari telah kulalui,
dan tak terasa pula umurku sudah mendekati senja,
Namun di umurku yang sudah mendekati senja ini, aku belum juga mempunyai pasangan hidup lantaran beberapa faktor yang membuatku selalu untuk menundanya, bukan karena faktor tidak ada perempuan yang tidak mau denganku, namun faktor keluarga yang membuatku untuk terus bertahan dalam kesendirian, tuntutan untuk sukses dulu sebelum menikah itulah patokan keluarga, karena ini juga menurut mereka sudah menjadi adat mereka sejak dulu, mapan sebelum pernikahan itu menjadi pokok utama dalam adat keluarga, karena menurut mereka AIB.. apabila ada saudara mereka yang itu termasuk dari sukunya menikah dalam keadaan miskin, itulah adat terkadang membunuh objeknya secara perlahan-lahan, hanya islam lah yang mampu mensterilaknnya dan aku pun tahu korelasi ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan keadaanku ini,
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nur : 32)
Namun egoku terus saja memaksaku untuk terus dalam kesendirian sampai aku bisa membuktikan kalau aku bisa melakukan apa yang diinginkan keluarga, namun buktinya sampai saat ini, ego itu tidak terealisasi hingga umurku sesenja ini, aku pernah mencoba untuk taaruf dengan salah satu akhwat, dan akhwat ini adalah adik teman baikku yang aku kenal ketika kami sama-sama menyelesaikan masa wiyata bakti di satu tempat penugasan yang sama, dan akhwat inipun siap untuk menikah denganku namun, apalah daya lagi-lagi keluarga menjadi sandunganku.. lagi-lagi karena faktor aku belum mempunyai kiprah dalam dunia bisnis. padahal tidak sedikit akhwat yang ingin menikah denganku bahkan ada yang datang menawarkan diri untuk menikah denganku, namun aku selalu terhasut dengan keluarga dan egoku. dan terkadang ancaman dari keluarga datang, ketika aku akan menikah sedangkan aku belum memiliki kiprah, mereka akan menganggapku sebagai orang lain yang bukan termasuk dari keluarga mereka, cobaan yang terus datang membuatku terus berusaha memandangnya dengan positive thingking, agar tidak muncul kebencian yang berkelanjuta terhadap keluarga.
Rasa iri yang slalu menyelimuti diri terkadang datang tiba-tiba ketika ada seseorang teman berduaan diatas kendaran dengan kekasih halalnya, dalam hati kecil ini berkata, kapankah aku bisa seperti itu.. terkadang ada juga Candaan dari teman-teman, kapan menikah ... kapan menikah ... Candaan-candaan seperti ini bukan satu kali dua kali saja bahkan hampir setiap hari, karena sangking seringnya kata-kata ini dilontarkan Aku menganggapnya itu biasa, aku menganggap bagaikan angin lalu,
hanya Allah lah yang tahu apa kelanjutan dari cerita ini hanya bisa berdoa dan berusaha Kepadanya (Allah) pasti ada hikmah yang terkandung didalamnya, hal ini sengaja Aku tulis agar bisa menjadi ibroh untuk yang lainnya, ketika kalian tidak memiliki halangan dan rintangan dan kalian mampu untuk menikah maka menikah lah jangan menunda-nunda.
sebagaimana yang telah disabdakan bagnida nabi didalam haditsnya :
عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ اْلبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَاِنَّهُ اَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَ اَحْصَنُ لِلْفَرْجِ. وَ مَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَاِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ. الجماعة
Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Hai parapemuda, barangsiapa diantara kamu yang sudah mampu menikah, maka nikahlah, karena sesungguhnya nikah itu lebih dapatmenundukkan pandangan dan lebih dapat menjaga kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena berpuasa itu baginya (menjadi) pengekang syahwat”. (Jendela Muslim)
Wallahu A'alam
dan tak terasa pula umurku sudah mendekati senja,
Namun di umurku yang sudah mendekati senja ini, aku belum juga mempunyai pasangan hidup lantaran beberapa faktor yang membuatku selalu untuk menundanya, bukan karena faktor tidak ada perempuan yang tidak mau denganku, namun faktor keluarga yang membuatku untuk terus bertahan dalam kesendirian, tuntutan untuk sukses dulu sebelum menikah itulah patokan keluarga, karena ini juga menurut mereka sudah menjadi adat mereka sejak dulu, mapan sebelum pernikahan itu menjadi pokok utama dalam adat keluarga, karena menurut mereka AIB.. apabila ada saudara mereka yang itu termasuk dari sukunya menikah dalam keadaan miskin, itulah adat terkadang membunuh objeknya secara perlahan-lahan, hanya islam lah yang mampu mensterilaknnya dan aku pun tahu korelasi ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan keadaanku ini,
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nur : 32)
Namun egoku terus saja memaksaku untuk terus dalam kesendirian sampai aku bisa membuktikan kalau aku bisa melakukan apa yang diinginkan keluarga, namun buktinya sampai saat ini, ego itu tidak terealisasi hingga umurku sesenja ini, aku pernah mencoba untuk taaruf dengan salah satu akhwat, dan akhwat ini adalah adik teman baikku yang aku kenal ketika kami sama-sama menyelesaikan masa wiyata bakti di satu tempat penugasan yang sama, dan akhwat inipun siap untuk menikah denganku namun, apalah daya lagi-lagi keluarga menjadi sandunganku.. lagi-lagi karena faktor aku belum mempunyai kiprah dalam dunia bisnis. padahal tidak sedikit akhwat yang ingin menikah denganku bahkan ada yang datang menawarkan diri untuk menikah denganku, namun aku selalu terhasut dengan keluarga dan egoku. dan terkadang ancaman dari keluarga datang, ketika aku akan menikah sedangkan aku belum memiliki kiprah, mereka akan menganggapku sebagai orang lain yang bukan termasuk dari keluarga mereka, cobaan yang terus datang membuatku terus berusaha memandangnya dengan positive thingking, agar tidak muncul kebencian yang berkelanjuta terhadap keluarga.
Rasa iri yang slalu menyelimuti diri terkadang datang tiba-tiba ketika ada seseorang teman berduaan diatas kendaran dengan kekasih halalnya, dalam hati kecil ini berkata, kapankah aku bisa seperti itu.. terkadang ada juga Candaan dari teman-teman, kapan menikah ... kapan menikah ... Candaan-candaan seperti ini bukan satu kali dua kali saja bahkan hampir setiap hari, karena sangking seringnya kata-kata ini dilontarkan Aku menganggapnya itu biasa, aku menganggap bagaikan angin lalu,
hanya Allah lah yang tahu apa kelanjutan dari cerita ini hanya bisa berdoa dan berusaha Kepadanya (Allah) pasti ada hikmah yang terkandung didalamnya, hal ini sengaja Aku tulis agar bisa menjadi ibroh untuk yang lainnya, ketika kalian tidak memiliki halangan dan rintangan dan kalian mampu untuk menikah maka menikah lah jangan menunda-nunda.
sebagaimana yang telah disabdakan bagnida nabi didalam haditsnya :
عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ اْلبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَاِنَّهُ اَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَ اَحْصَنُ لِلْفَرْجِ. وَ مَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَاِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ. الجماعة
Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Hai parapemuda, barangsiapa diantara kamu yang sudah mampu menikah, maka nikahlah, karena sesungguhnya nikah itu lebih dapatmenundukkan pandangan dan lebih dapat menjaga kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena berpuasa itu baginya (menjadi) pengekang syahwat”. (Jendela Muslim)
Wallahu A'alam
Komentar
Posting Komentar